PAUD dan
Dikmas-Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan
Dikmas) kembali melaksanakan Workshop Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD 2017. Program pemantapan penyaluran
dana DAK BOP PAUD 2017 itu digelar berbarengan dengan Rakornas PAUD dan Dikmas
Regional III di Surabaya, Jawa Timur, 21-23 Februari.
Paparan
disampaikan oleh Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas Dr. Wartanto di hadapan
ratusan penanggungjawab keuangan dan perbendaharaan PAUD Dinas Pendidikan kota
dan kabupaten regional III (Jawa Timur, Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku dan
Papua).
Disampaikan
Dr. Wartanto, sasaran penerima BOP adalah data anak-anak yang terdaftar dalam
data pokok pendidikan. Penyalurannya harus tepat sasaran, tidak membedakan
swasta dan negeri.
"Mereka
terdata dalam Dapodik. Pasti dapat. Kalau masih silfa anggaran BOP-nya, kasihan
mereka," ujarnya.
BOP
merupakan bantuan operasional non personal. Dapat diberikan kepada berbagai
bentuk satuan pendidikan.
"Bentuknya
bisa Kelompok Bermain (KB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman
Kanak-Kanak (TK) dan lain-lain. Yang penting satuan pendidikan itu tercatat
memiliki nomor pokok satuan pendidikan nasional (NPSPN). Tujuannya untuk
mendukung operasional," paparnya lagi.
Dia juga
menyarankan agar pencairan dana BOP mencari institusi perbankan yang tak
berbelit-belit dalam proses pencairannya.
"Cari
bank yang mudah proses pencairannya.Yang meringankan tidak mengutip uang.
Karena bank itu sudah untung dengan dana BOP yang tersimpan," tegasnya.
Saat ini,
sambung dia, data Dapodik PAUD baru sekitar 4-5 juta dengan anggaran Rp 5
triliun. "Kalau data Dapodik masuk 10 juta, kami usahakan anggaran BOP
sampai Rp10 triliun," tandasnya.
Karena itu,
sambung dia, dirinya meminta peserta workshop bantu mendata anak didiknya masuk
dalam Dapodik.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar