Assalamu'alaikum
wr.wb. selamat siang dan salam sejahtera untuk guru-guru seluruh indonesia
dimanapun dan dijenjang anda mengajar mari simak informasi terbaru paudterpaduasidiq.blogspot.com berikut ini tentang 13
kelemahan guru dan solusi dari masing-masing kelemahan....
Tiga belas
kelemahan maupun kesalahan yang sering ditemui oleh guru dalam pembelajaran di
kelas antara lain adalah:
(1) Dalam
mengajar guru belum menyiapkan atau membuat sendiri perangkat pembelajarannya
yang disebut dengan RPP. Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru telah mempersiapkan bahan ajarnya
dan merupakan hasil karyanya sendiri, sehingga ia tahu apa yang akan diberikan
kepada siswa.
(2)
Seringkali dalam mengajar guru tidak membawa media atau alat pembelajaran di
kelas. Solusinya
persiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran, biasanya
dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media dapat diambil dari bahan-bahan
bekas atau yang ada di sekitar lingkungan sekolah, atau rumah siswa.
(3) Guru
jarang membawa siswa ke dunia nyata anak-anak. Hanya menjelaskan dan menjabarkan
teori. Solusinya sering-seringlah membawa siswa melihat langsung objek
pembelajaran yang sedang dipelajari agar dapat merasakan kejadian-kejadian
penting, hal-hal penting dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka selalu belajar
dari lingkungan sekitar mereka.
(4) Guru
jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan. Solusinya kuasailah berbagai macam
metode-metode dalam mengajar seperti : Contextual Teaching Learning, Quantum
Teaching, Inquiry, project based learning dan lain-lain.
(5) Guru
Jarang memadukan proses pembelajaran dengan pelajaran lain, apalagi yang menggunakan kurikulum
2006 (KTSP). Solusinya adalah gunakan metode pembelajaran yang menggunakan
keterpaduan dan asah kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran dengan
pelajaran lain. Sehingga manfaatnya dapat menambah wawasan dan ilmu anak secara
optimal.
(6) Dalam
mengajar guru jarang menanamkan unsur-unsur nilai, norma, etika kepada para siswa.
Solusinya cobalah menggunakan pola pembelajaran holistik, yakni menerapkan
pembelajaran secara menyeluruh dan terpadu kepada peserta didik dengan
memasukkan unsur-unsur nilai spiritual dan emosional anak sehingga anak tumbuh
menjadi manusia yang terampil, terdidik dan berkarakter.
(7) Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Solusinya Guru sebaiknya mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya, misalnya; posisi tempat duduk disesuaikan sedemikian rupa agar siswa nyaman. Pembagian kelompok kerja bagi siswa, lebih mengarah kepada pengembangan potensi siswa. Siswa yang terampil duduk di sebelah siswa yang pasif. Atau siswa yang suka bercerita diletakkan di sebelah siswa yang pendiam.
(8)
Penggunaan sarana dan prasarana yang kurang tepat. Misalnya meja, kursi yang berat
diberikan kepada siswa SD. Hal ini mempersulit guru dalam menerapkan metode
belajar yang baik. Solusinya guru harus kreatif menyiasati hal ini, membawa
siswa keluar ruangan agar siswa tidak jenuh berada di dalam kelas.
(9) Guru
tidak menetapkan rules yang jelas dalam proses pembelajaran. Sehingga
suasana kelas menjadi kurang kondusif. Solusinya segera tentukan suatu rules
dalam mengajar akan lebih dapat mengarahkan siswa, sehingga siswa ikut belajar
untuk disiplin, komitmen dan bertanggung jawab terhadap proses pembejaran di
kelas.
(10) Guru
tidak melakukan evaluasi. Setiap proses selalu harus diberi evaluasi, agar guru dapat mengetahui
sejauh mana siswa mampu menyerap materi, nilai-nilai maupun norma-norma
sehingga siswa tidak hanya pandai tetapi juga berkarakter. Susun jadwal kapan
evaluasi akan dilakukan, sehingga proses pencapaian siswa dapat terukur dengan
jelas.
(11) Guru
jarang membaca buku dan referensi-referensi lain. Menyusun jadwal rutin berapa buku
yang harus dibaca dalam 1 hari, 1 minggu untuk menambah wawasan adalah solusi
yang tepat.
(12) Guru
jarang melakukan penelitian dan menulis sebuah artikel atau karya tulis
lainnya. Solusinya
guru harus lebih banyak mengamati, menganalisa dan mengamati kejadian-kejadian
di sekitarnya serta rajin mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada
& belajar untuk menuangkannya dalam suatu hasil karya tulis.
(13) Guru
jarang berkomunikasi dengan siswa secara lebih dekat. Berkunjung ke rumah
siswa yang sedang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah
di sekolah, barangkali perlu diterapkan sehingga terjalin komunikasi terbuka
antara guru dengan siswanya, sehingga guru bisa memahami karakteristik siswa
dan siswapun mau terbuka kepada gurunya.
Demikianlah
13 kelemahan yang sering dijumpai oleh para guru, jika masih ada dalam diri
seorang guru 13 kelemahan tersebut, barangkali bisa diminimalisir, asalkan kita
tahu bagaimana mencari solusi dan jalan keluarnya, sehingga guru yang
berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.
Sumber
: http://www.sekolahdasar.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar